stars77 slot online stars77 indro77 indro77 indro77 helenaslot helenaslot helenaslot
PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC ALTERNATE LEG BOX BOUND DAN PLYOMETRIC SINGLE LEG SPEED HOP TERHADAP KECEPATAN LARI 50 METER PADA SISWA SMP NEGERI 1 BARON KABUPATEN NGANJUK | Bekti | JOURNAL PROCEEDING

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC ALTERNATE LEG BOX BOUND DAN PLYOMETRIC SINGLE LEG SPEED HOP TERHADAP KECEPATAN LARI 50 METER PADA SISWA SMP NEGERI 1 BARON KABUPATEN NGANJUK

Ruruh Andayani Bekti

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan  Plyometric  Alternate Leg Box Bound, Single Leg Speed Hop dan perbedaan hasil latihan Plyometric antara Plyometric Alternate Leg Box Bound dan Plyometric Single Leg Speed Hop dalam peningkatan kecepatan lari 50 meter. Penelitian ini menggunakan metode Quosi Experimental dengan rancangan The Pre Test Post Test Group Design Experimental. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas 1 SMP Negeri 1 Baron  Nganjuk. Sedangkan pembagian sample menggunakan teknik ordinal pairing dan ditetapkan sebanyak 33 orang yang dibagi dalam 3 kelompok. Kelompok 1 diberi latihan Plyometric Alternate Leg Box Bound, Kelompok 2 diberikan latihan Plyometric Single Leg Speed Hop, dan Kelompok 3 sebagai kelompok kontrol tanpa pemberian latihan. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil penghitungan uji-t berpasangan (paired t-test) untuk masing-masing kelompok mengenai peningkatan kecepatan lari 50 meter sebelum pemberian latihan (pre-test) dan setelah pemberian latihan (post-test) menunjukan bahwa: (a) Pada kelompok 1 terjadi peningkatan yang bermakna pada peningkatan kecepatan lari 50 meter (thitung = 5,208 > ttabel = 2,228; p = 0,000) sebelum dan setelah diberikan perlakuan melalui peberian latihan Plyometric Alternate Leg Box Bound; (b) Pada kelompok 2 terjadi peningkatan yang bermakna padapeningkatan kecepatan lari 50 meter (thitung = 4,934 > ttabel = 2,228; p = 0,001) sebelum dan setelah diberikan perlakuan melalui pemberian latihan Plyometric Single Leg Speed Hop; dan (c) Pada kelompok 3 tidak terjadi peningkatan yang berakna pada peningkatan kecepatan lari 50 meter (thitung = 0,414 > ttabel = 2,228; p = 0,687) sebelum dan setelah pengambilan data tanpa pemberian latihan. Melalui perhitungan LDS diketahui bahwa: (a) tidak ada perbedaan yang bermakna pada peningkatan kecepatan lari 50 meter untuk post-test  yaitu pada kelompok 1 dan kelompok 2 (p = 0,440); (b) ada perbedaan yang bermakna pada peningkatan kecepatanlari 50m meter untuk post-test yaitu pada kelompok 1 dan kelompok 3 (p = 0,024); dan (c) ada perbedaan yang bermakna pada peningkatan kecepatan lari 50 meter untuk post-test yaitu pada kelompok 2 dan kelompok 3 (p = 0,024). Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) Terdapat pengaruh pemberian latihan Plyometric Alternate Leg Box Bound terhadap peningkatan kecepatan lari 50 meter (M1.1 = 7,7464 < M1.2 = 7,4545); (2) Terdapat pengaruh pemberian latihan Plyometric Single Leg Speed Hop terhadap peningkatan kecepatan lari 50 meter (M2.1 = 7,7473 < M2.2 = 7,3545); dan (3) Tidak terdapat perbedaan antara pemberian latihan Plyometric Alternate Leg Box Bound dengan latihan Plyometric Single Leg Speed Hop terhadap peningkatan kecepatan lari 50 meter (p = 0.0440).

Kata Kunci : Plyometric Alternate Leg Box Bound, Plyometric Single Leg Speed Hop, kecepatan lari 50 meter

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
ngentot ngentot kontol kontol ngentot kontol ngentot kontol