EKSPRESI SIMBOL MONOTEIS SASTRA LISAN KÈJHUNG MADURA (Telaah Semiotika Hjemslev)

Mohammad badrih

Abstract


Manusia sebagai animal simbolicum selalu berupaya untuk mentransfer pengetahuan yang dimilikinya dalam berbagai bentuk simbol. Hal ini bertujuan agar pesan  luhur yang terdapat dalam simbol dapat dimaknai sesuai dengan tingkat pengetahuan, waktu, dan lingkungannya. Bentuk simbol yang diciptakan dapat berupa pesan verbal dan non-verbal. Simbol verbal merupakan segala sesuatu yang disampaikan melalui lisan, sedangkan simbol non-verbal dapat berupa benda, gerakan, bahkan warna. Kedua bentuk simbol tersebut menjadi tradisi masyarakat setempat dan diklaim sebagai milik bersama. Pesan yang disampaikan dalam simbol tidak hanya diperuntukkan pada masyarakat sezaman melainkan juga untuk generasi sesudahnya. Sebagai bagian dari ekspresi verbal, kèjhung menjadi sebuah seni sastra lisan yang mengandung simbol intelektual, emosional, bahkan spiritual manusia Madura.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.32682/sastranesia.v5i4.760

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 SASTRANESIA (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia  STKIP PGRI Jombang

Jl. Pattimura III/20, Jombang, Jawa Timur, Indonesia

Saat ini, Sastranesia: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia is telah diindeks oleh:

  
    
     
     
     
     
Dedicated to:


Flag Counter

 

View My Stats

Website Resmi STKIP PGRI Jombang http://stkipjb.ac.id/