EKSPRESI SIMBOL MONOTEIS SASTRA LISAN KÈJHUNG MADURA (Telaah Semiotika Hjemslev)
Mohammad badrih
Abstract
Manusia sebagai animal simbolicum selalu berupaya untuk mentransfer pengetahuan yang dimilikinya dalam berbagai bentuk simbol. Hal ini bertujuan agar pesan luhur yang terdapat dalam simbol dapat dimaknai sesuai dengan tingkat pengetahuan, waktu, dan lingkungannya. Bentuk simbol yang diciptakan dapat berupa pesan verbal dan non-verbal. Simbol verbal merupakan segala sesuatu yang disampaikan melalui lisan, sedangkan simbol non-verbal dapat berupa benda, gerakan, bahkan warna. Kedua bentuk simbol tersebut menjadi tradisi masyarakat setempat dan diklaim sebagai milik bersama. Pesan yang disampaikan dalam simbol tidak hanya diperuntukkan pada masyarakat sezaman melainkan juga untuk generasi sesudahnya. Sebagai bagian dari ekspresi verbal, kèjhung menjadi sebuah seni sastra lisan yang mengandung simbol intelektual, emosional, bahkan spiritual manusia Madura.