(GARPU GENTING) GERAKAN PEDULI CEGAH STUNTING
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akombi BK, Agho KE, Hall JJ, Merom D, Burt TA, Renzah AMN. 2017. Stunting and severe stunting among children under-5 years in Nigeria: A multilevel analysis. BMC Pediatrics (2017) 17:15. DOI 10.1186/s12887-016-0770-z
Stewart CP, Iannotti L, Dewey KG, Michaelsen KF, Onyango AW. 2013. Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. Matern Child Nutr. 2013; 9 (S2) : 27 – 45. https://doi.org/10.1111/mcn.12088.
Onis MD dan Branca F. 2016. Childhood stunting: a global perspective. Maternal & Child Nutrition. 12: 12-26. DOI: 10.1111/mcn.12231
Lintang R. (2017) .Analisis Faktor Pola Pemberian Makan pada Balita Stunting Berdasarkan Teori Transcultural Nursing. Progam Studi Pendidikan Ners Fakultas keperawatan .Universitas Airlangga. repository.unair.id. Diakses pada tangal 21 Desember 2019.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Buletin Jendela dan Data Informasi Kesehatan. 12-13. Retrivied from: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/buletin/Buletin-Stunting-2018.pdf. Diakses 2 Februari 2020
Budge S, Parker AH, Hutchings PT, and Garbutt C. 2019. Environmental enteric dysfunction and child stunting. Nutrition Reviews. Vol. 77(4):240–253.i doi: 10.1093/nutrit/nuy068
Etabani, Wahyu. (2018). Hubungan Karakteristik Tinggi Badan Orang Tua dan LILA ibu saat Hamil dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Nganjuk. Progam Studi DIV Bidan Pendidik. STIKES Karya Husada. Kota Kediri.
Mitra. 2015. Permasalahan Anak Pendek (Stunting) Dan Intervensi Untuk Mencegah Terjadinya Stunting. Jurnal Kesehatan Komunitas. Volume 2 (6): 254-261. https://jurnal.htp.ac.id
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2016. Profil Kesehatan Jawa Timur. Internet Available. www.depkes.go.id. Diakses pada 23 Januari 2020.
Yuliana W dan Hakim BM. 2019. Darurat stunting dengan melibatkan keluarga. Sulawesi Selatan : Yayasan ahmar cende
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Nasution, D.Nurdiati, D.S dan Huruyati,E. (2014). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan. Jurnal klinik Gizi Indonesia. Vol 11 (no 01) 31-37.
Putra,Ontefinus. (2016). Pengaruh BBLR Terhadap Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-60 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Andalas Padang. Scholar.unand.ac.id .Diakses pada tanggal 14 januari 2020.
Murdaningsih, Rina. (2018). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting BADUTA di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta. Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Eprints.ums.ac.id. Diakses pada tanggal 01 April 2020
Rahayu A, Yulidasari F, Putri OA, dan Rahman F . (2015). Riwayat berat badan lahir dengan kejadian stunting pada anak usia dibawah dua tahun dalam http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v1oi2.882 Diakses tanggal 12 januari 2020
Kartiningrum. (2018). Hubungan Status Gizi Ibu saat Hamil dengan Kejadian Stunting . Progam Studi D4 Bidan Pendidik, STIKES Karya Husada Kediri.
Wicaksono F dan Harsanti T. 2020. Determinants of Stunted Children in Indonesia: A Multilevel Analysis at the Individual, Household, and Community Levels. Kesmas: National Public Health Journal. 2020; 15 (1): 48-53. DOI:10.21109/kesmas.v15i1.2771
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Prosiding Conference on Research and Community Services