ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH

Aris Wulandari, . Nurwiani, Wiwin Sri Hidayati

Abstract


Pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi tolak ukur kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan sudah dimulai sejak manusia dilahirkan dalam keluarga, kemudian dilanjutkan dalam pendidikan formal, terstruktur, sistematis dalam lingkungan kampus. Penalaran matematis adalah kemampuan mahasiswa dalam menguji dugaan dan membuat kesimpulan. Sehingga indikator penalaran matematis dalam penelitian ini adalah (a) merepresentasikan Ide (Sense- making), (b) menentukan strategi penyelesaian (Conjecturing), (c) mengimplementasikan strategi (Convincing), (d) mengevaluasi kembali (Reflecting), dan (d) menggeneralisasi kesimpulan (Generalising). Memecahkan masalah adalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. Memecahkan masalah matematika diperlukan indikator penalaran matematis berdasarkan teori Polya. Dimana langkah-langkahnya meliputi memahami masalah, merencanakan memecahkan masalah, melaksanakan perencanaan memecahkan masalah, dan melihat kembali penyelesaian. Oleh karena itu tujuan pada penelitian ini adalah: Mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika tinggi dalam memecahkan masalah; Mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika sedang dalam memecahkan masalah dan mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika rendah dalam memecahkan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa Semester VI STKIP PGRI. Subjek dipilih berdasarkan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Hasil dari penelitian ini adalah analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika tinggi dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan memenuhi komponen Sense- making, Conjecturing , Convincing, Reflecting dan Generalising dalam pemecahan masalah. Analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika sedang dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan tidak memenuhi komponen Reflecting dalam pemecahan masalah karena subyek kurang teliti dalam memeriksa hasil pada masalah yang diselesaikan subyek kemampuan sedang cenderung kurang sistematis (kurang lengkap) dalam menjawab soal karena tidak memeriksa hasil pekerjaannya (mengoreksi kembali). Analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika rendah dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan  tidak memenuhi komponen Convincing dalam pemecahan masalah karena subyek cenderung kurang teliti dalam memeriksa setiap langkah pengerjaan soal, 

Keywords


penalaran matematis, pemecahan masalah

Full Text:

PDF

References


Artzt, A.F. dan Yaloz-Femia, S. (1999). Mathematical Reasoning During Small-Group Problem Solving dalam Lee V. Stiff & Frances R. Curcio (edt) Developing Mathematical reasoning in Grades K-12, 115-126. Virginia USA: NCTM.

Bjuland, R. Adult Students' Reasoning in Geometry: Teaching Mathematics through C o l l a b o r a t i v e P r o b l e m Solving in Teacher Education. The Montana Mathematics E n t h u s i a s t , (ISSN 1551-3440, Vol. 4, No.1, 1- 30, 2007).

Depdiknas. (2013). Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar SMP/ Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas.

Gustiati, Maya. (2016). Profil Kemampuan Penalaran Matematis Dalam Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Dan Gaya Belajar Siswa. Makasar: Thesis. UNM.

Krulik, S. dkk. (2003). Teaching Mathematics in Middle School: A Practical guide. Boston: Allyn and Bacon.

Masruroh,F.(2016). Pengembangan Model Pembelajaran Pengajuan Pertanyaan Matematis (PPM) untuk Meningkatkan Penalaran Matematis mahasiswa. Malang: Disertasi, PPs. UM.

Mega, U. (2018). Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Menggunakan Pembelajaran Generative Pada Kelas VII SMP Muhammadiyah Kaliwiro. Jurnal Penelitian Didaktik Matematika, 2 (2). 11- 23.

Mikrayanti, (2012). Meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa sekolah menengah atas melalui pembelajaran berbasis masalah. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Muis, A. (2012). Pentingnya Pendidikan di era otonomi daerah sebagai investasi sumberdaya manusia.Jurnal Madani Edisi, 1,1-7.

Peressini, D. & Webb, N. 1999. Analyzing Mathematical Reasoning in Students’ Responses Across Multiple Performance Assessment Tasks dalam Lee V. Stiff & Frances R. Curcio (edt) Developing Mathematical reasoning in Grades K-12, 156-174. Virginia USA: NCTM.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Prosiding Conference on Research and Community Services



 

 

 

 

 

 

Published by Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M)

Jl. Pattimura III/20, Jombang, East Java, Indonesia

Currently, Prosiding Conference on Research and Community Services is indexed by:

     
     
     
     
     
     

Dedicated to:

 

 

Published by STKIP PGRI Jombang || http://p3m.stkipjb.ac.id
Creative Commons License
Prosiding Conference on Research and Community Services)  is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.