TEORI ENCEPHALON (OTAK) DAN KONSTRUKTIVISME DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Wiwik Widiyati

Abstract


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terhebat dialam semesta ini. Sebagaimana disampaikan kedahsyatan dari otak manusia dalam Al-Qur’an. Dengan otak, manusia berpikir yang akhirnya mampu mengubah dunia. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat urgen bagi manusia. Sebab, pendidikanlah yang dapat membuat manusia mampu menciptakan berbagai kemajuan dan mewarnai peradaban dalam kehidupannya. Manusia yang terdidik cenderung memiliki kemampuan dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dengan rasional, terukur, dan sistematis. Otak adalah pintu depan diri untuk melakukan perubahan. Otak menentukan bagaimana berpikir, merasakan, dan bertingkah laku. Otak mempengaruhi dalam menyikapi yang telah lewat, menyikapi yang akan dijalani, dan membentuk masa depan. Mendidik anak adalah sebuah seni. Membantu murid mampu mendialogkan otaknya dengan patut (otak kiri dan otak kanan), membutuhkan cara yang kreatif agar dapat mempertemukan berbagai koneksi pengalaman dan keyakinan di masa lalu. Seni mendidik hendaknya bekerja sebagaimana halnya neuron otak melakukan koneksi. Meningkat atau melemahnya koneksi tergantung kekuatan otak dalam melakukan jejaring. Guru yang menggunakan konstruktivisme dalam proses pembelajaran mampu meletakkan pengetahuan sekarang  dengan sangat konkrit untuk terkoneksi dengan pengetahuan yang ada di masa lalu. Mencelupkan anak pada “emotional cemicals”, memicu kimiawi energy untuk senantiasa mengejar keingintahuannya, menemukan jaringan-jaringan kegiatan dapat saling terkait sebagaimana neuron di otak senantiasa melakukan koneksi-koneksinya

Keywords


Teori Encephalon, Konstruktivisme, Pembelajaran

Full Text:

PDF

References


Abdul Hadziq, Deskripsi tentang tafsir al-Qur'an abad XX, Jurnal Theologia, no. 16, Desember 1992, Jurnal

Abu Ja'far Muhammad bin Ja'far Ath-Thabari. (2009). Tafsir Ath Thabari (16), Jakarta: Pustaka Azzam.

Gordon Dryan dan Dr. Jeannette Vos. (2000) Revolusi Cara Belajar. Bandung: Kaifa. Jalaluddin Rakhmat. (2005) Belajar Berbasiskan Otak, Bandung: MLC.

Budilinggo, (1993), Bentuk dan Analisis Musik. Jakarta Depdikbud.

Neuroeducatuon, Learning, Arts, and the Brain, (barbara Rich, Ed.D., Editor) Findings and Challenges fot Educators and Researchers from the 2000 Johns Hopkins University Summit.

Melvin Rader, Terj. Yustiono. (1986). Art Modern Book of Esthetic Bandung: Perpustakaan FSRD-ITB.

Jen Z.A. Hans, Strategi Pengembangan Diri Untuk Kesuksesan Fisik, intelektual, Emosi, Sosial, Finansial. (2006) san Spritual.Jakarta: Personal Development Training.

Semiawan, C.R. dan Alim, Dj, (2005), Petunjuk Layanan dan Pembinaan kecerdasan Anak, PT. Remaj Bandung: Rosdakarya.

Taufik Pasiak. (2006) Manajemen Kecerdasan, Memberdayakan IQ, EQ, dan, SQ untuk Kesuksesan Hidup, Mizan.

Quraish Shihab. (1993). Wawasan dan Analisis musik, Jakarta Depdikbud

Sadullah, Uyoh, dkk, (2011), pedagogik, Bandung: Alfabeta.

Usman, Moh, Uzer. (1994) Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Prosiding Conference on Research and Community Services



 

 

 

 

 

 

Published by Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M)

Jl. Pattimura III/20, Jombang, East Java, Indonesia

Currently, Prosiding Conference on Research and Community Services is indexed by:

     
     
     
     
     
     

Dedicated to:

 

 

Published by STKIP PGRI Jombang || http://p3m.stkipjb.ac.id
Creative Commons License
Prosiding Conference on Research and Community Services)  is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.