Abstract
Kegiatan pemecahan masalah di sekolah umumnya belum dijadikan sebagai kegiatan utama, sehingga siswa menghadapi kesulitan bagaimana memecahkan masalah yang diberikan guru. Siswa banyak melakukan kesalahan saat memecahkan masalah matematika dan setiap individu memiliki cara sendiri untuk memecahkan masalah matematika. Hal ini dapat ditunjukkan dengan dan atau melalui gaya belajar yang dimiliki setiap siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan letak kesalahan siswa kelas V dalam memecahkan masalah luas gabungan bangun datar berdasarkan gaya belajar visual, audio, dan kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 3 siswa berdasarkan hasil tes gaya belajar siswa kelas V SDIT Al-Ummah Jombang yaitu subjek visual, audio, dan kinestetik. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah tes dan wawancara.Peneliti menggunakan triangulasi waktu untuk keabsahan data. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis letak kesalahannya berdasarkan indikator yang merupakan irisan prosedur Polya dengan modalitas belajar 3 kategori gaya belajar, terdiri dari memahami masalah, membuat rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa letak kesalahan yang dilakukan oleh subjek bergaya belajar visual yaitu menuliskan dengan rinci hal yang diketahui dan ditanyakan; menuliskan dengan rinci langkah penyelesaian, jawaban, dan simpulan; menceritakan kembali dengan urut prosedur penyelesaian; menceritakan kembali dengan urut langkah dan jawaban penyelesaian. Letak kesalahan yang dilakukan oleh subjek bergaya belajar audio yaitu menuliskan garis besar hal yang diketahui dan ditanyakan; menceritakan dengan rinci beserta alasan hal yang diketahui dan ditanyakan; menjelaskan dengan rinci beserta alasan rumus dan operasi matematika yang digunakan; menuliskan garis besar langkah penyelesaian, jawaban, dan simpulan; menjelaskan dengan rinci beserta alasan prosedur penyelesaian; menjelaskan dengan rinci beserta alasan langkah dan jawaban penyelesaian. Letak kesalahan yang dilakukan oleh subjek bergaya belajar kinestetik menuliskan garis besar disertai simbol tertentu hal yang diketahui dan ditanyakan; mengungkapkan hal yang diketahui dan ditanyakan disertai gerakan fisik; mengungkapkan rumus dan operasi matematika yang digunakan disertai gerakan fisik; menuliskan garis besar disertai simbol tertentu langkah penyelesaian, jawaban, dan simpulan; mengungkapkan prosedur penyelesaian disertai gerakan fisik; mengungkapkan langkah dan jawaban penyelesaian disertai gerakan fisik.
References
Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta, Indonesia: PT Rineka Cipta.
Hudojo, Herman (2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang, Indonesia: Universitas Negeri Malang.
Kartika, Ariesta, Sari. (2014). Analisis Karakteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Audiotorial, Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014.Jurnal Ilmiah Edutic, (Online), 1 (1): 3-4, (https://download.portalgaruda.org), diunduh 14 Maret 2018.
Moleong, Lexy, J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, Indonesia: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Faridloh, Failatul dan Safiil Maarif. 2018. EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Jombang: STKIP PGRI Jombang
Maarif, Safiil. 2017. Aplikasi Pewarnaan Titik pada Graph dalam Pembuatan Jadwal Pelajaran. Malang: Unikama
Masruroh, Safiil Maarif. 2017. Efektifitas Lattice Method Dalam Pembelajaran Matematika. Jombang: STKIP PGRI Jombang
Mustoinah, Safiil Maarif. 2018. EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN RME (REALISTIS MATHEMATIC EDUCATION) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Jombang:STKIP PGRI Jombang